Kanker
payudara pada dasarnya dapat menyerang pada pria maupun wanita. Meskipun kasus
kanker payudara pada pria lebih jarang terjadi, tetapi riset terbaru
mengindikasikan bahwa kanker payudara pada pria mungkin bisa lebih mematikan
ketimbang wanita.
"Pria yang mengidap kanker payudara mungkin kurang mendapatkan perawatan
standar, berbeda dengan yang selama ini para wanita dapatkan," kata
penulis studi, Dr Jon Greif, seorang ahli bedah payudara di San Francisco
Amerka Serikat.
Greif mengatakan, tingkat kelangsungan hidup untuk pria yang memiliki kanker
payudara secara keseluruhan lebih rendah ketimbang wanita, setidaknya
saat didiagnosa pada tahap awal.
Rencanya Greif akan mempresentasikan temuannya dalam sebuah pertemuan tahunan
American Society of Breast Surgeons di Phoenix.
Greif dan rekan menegaskan, walau bagaimanapun, beberapa perbedaan yang mereka
temukan mungkin tidak dapat dibuktikan dalam praktek klinis.
Greif mengakui, riset yang dilakukannya memiliki keterbatasan karena mereka
menggunakan databasepasien kanker payudara yang sudah meninggal namun
tidak diketahui apa penyebab kematiannya. Jadi, sulit untuk mengetahui apakah
mereka meninggal akibat kanker atau sesuatu yang lain.
Banyak pria tidak menyadari bahwa mereka bisa terkena kanker payudara. Bahkan,
data yang dimiliki American Cancer Society memperkirakan, ada sekitar 2.200
kasus baru kanker payudara pada laki-laki pada tahun ini. Diperkirakan, 410
orang akan meninggal karena kanker payudara pada tahun 2012 di Amerika Serikat.
Kajian Riset
Dalam kajiannya, Greif membandingkan sekitar 13.000 pria dengan kanker
payudara, yang teridentifikasi dalam National Cancer Data Base dan
lebih 1,4 juta wanita dengan kanker payudara. Data tersebut diperoleh sejak tahun
1998-2007. Para peneliti mengevaluasi karakteristik kanker dan tingkat
kelangsungan hidup pasien dengan mempertimbangkan usia, etnis dan faktor
lainnya.
Pria dengan kanker payudara lebih mungkin dari kalangan orang kulit hitam
dibandingkan wanita dengan kanker payudara (11,7 persen berbanding 9,9 persen),
dan sangat jarang terjadi pada ras Hispanik (3,6 persen pada pria dan 4,5
persen pada wanita). Selain itu, berdasarkan usia, pria umumnya baru
terdiagnosis kanker payudara ketika memasuki usia rata-rata 63 tahun, sedangkan
pada wanita 59 tahun.
Tumor pada pria juga lebih besar ketika didiagnosis, dan penyebarannya sampai
ke kelenjar getah bening serta ke bagian tubuh lain. Studi juga menemukan bahwa
pria dengan kanker payudara memiliki sedikit kesempatan untuk mendapatkan
mastektomi parsial dan menerima radiasi. Greif bahkan menemukan bahwa harapan
hidup wanita dengan kanker payudara dalam jangka waktu lima tahun ke depan
sekitar 83 persen, namun pada pria hanya 74 persen - berlaku untuk setiap
tingkat stadium kanker.
"Perempuan selama ini sangat ditekankan untuk mendapatkan pemeriksaan
payudara dan mammografi," kata Greif.
Itulah
sebabnya kenapa wanita dengan kanker payudara lebih sering terdiagnosis lebih
awal, ketika tumor masih kecil. Greif mengungkapkan, perlu kesadaran yang lebih
terutama pada pria untuk memeriksakan payudaranya.
Susan Boolbol, kepala divisi operasi payudara di Beth Israel Medical Center,
New York City mengatakan, temuan ini sangat berharga karena melihat dampak
kanker payudara dari sisi perbedaan gender, meskipun penelitian ini memiliki
keterbatasan.
"Selama bertahun-tahun orang beranggapan bahwa tingkat stadium dan jenis
kelamin tidak memengaruhi terhadap perkembangan kanker payudara," kata
Boolbol.
Namun
penelitian terbaru ini, lanjut Boolbol, memberikan hasil yang sebaliknya dengan
melibatkan sejumlah besar pasien pria dengan kanker payudara, dibandingkan
penelitian sebelumnya yang sudah pernah dilakukan
Boolbol mengatakan, kurangnya informasi mengenai penyebab kematian dari pasien
pria dengan kanker payudara dianggap sebagai keterbatasan utama dari temuan
tersebut. Meski begitu, "ini adalah studi yang sangat menarik, dan temuan
ini akan membuka jalan supaya lebih banyak lagi penelitian yang dilakukan
khususnya pada pasien pria dengan kanker payudara," ujarnya.
"Penelitian ini juga dapat meningkatkan kesadaran kita bahwa pria memang
memiliki risiko untuk mengembangkan kanker payudara," kata Boolbol.
American Cancer Society menyarankan supaya kaum pria tetap waspada terhadap risiko
perkembangan kanker payudara dengan memperhatikan gejala-gejala yang
ditimbulkan seperti benjolan atau bengkak pada payudara, kerutan, kemerahan
pada puting susu atau kulit payudara, dan puting rusak.
Sumber :