Perubahan Arus Angin Di Bumi Terjadi 2,6 Juta Tahun Lalu
Diposting oleh
Muhammad Yusuf
| Selasa, 15 November 2011 at 01.27
0
komentar
Labels :
Kelola Pengetahuan
Studi terbaru menemukan fakta baru tentang loess atau lumpur halus yang mengendap di Dataran Tinggi Huangtu Cina selama 2,6 juta tahun. Selama ini, loess itu diperkirakan terbawa oleh Angin Timur, namun ternyata studi terkini mengatakan loess terbawa oleh Angin Barat dan hal ini akan mengubah pemikiran konvensional tentang pola angin pada periode itu.
Tim geologi dari Amerika Serikat dan Cina membandingkan komposisi uranium dan kristal zirkon yang digali dari Dataran Tinggi Huangtu Cina. Tim menemukan bahwa usia dari kristal zirkon cocok dengan sampel dari utara TIbet Plateau dan Cekungan Qaidam yang keduanya terletak di barat. "Data ini menunjukkan perubahan dramatis dalam pergerakan angin di atmosfer," jelas pemimpin penulis penelitian, Alex Pullen.
Dengan hasil seperti itu, para peneliti menyimpulkan bahwa loess datang dari barat selama periode glasial terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa arus angin di atmosfer berubah pada waktu itu yang berarti ada sumber angin barat laut dan barat selama periode glasial hangat dan dingin.
"Penemuan ini akan mengantarkan kita untuk mengenal Bumi kita secara lebih baik, khususnya dalam hal sistem. Kita akan mampu meningkatkan model iklim kita dengan ditemukannya fakta ini," papar Alex. Namun, peneliti masih membutuhkan penelitian tambahan untuk menguji teori angin itu.
(Sumber: Science Daily)
Tim geologi dari Amerika Serikat dan Cina membandingkan komposisi uranium dan kristal zirkon yang digali dari Dataran Tinggi Huangtu Cina. Tim menemukan bahwa usia dari kristal zirkon cocok dengan sampel dari utara TIbet Plateau dan Cekungan Qaidam yang keduanya terletak di barat. "Data ini menunjukkan perubahan dramatis dalam pergerakan angin di atmosfer," jelas pemimpin penulis penelitian, Alex Pullen.
Dengan hasil seperti itu, para peneliti menyimpulkan bahwa loess datang dari barat selama periode glasial terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa arus angin di atmosfer berubah pada waktu itu yang berarti ada sumber angin barat laut dan barat selama periode glasial hangat dan dingin.
"Penemuan ini akan mengantarkan kita untuk mengenal Bumi kita secara lebih baik, khususnya dalam hal sistem. Kita akan mampu meningkatkan model iklim kita dengan ditemukannya fakta ini," papar Alex. Namun, peneliti masih membutuhkan penelitian tambahan untuk menguji teori angin itu.
(Sumber: Science Daily)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)