Mental Anak Dimulai Sejak Dalam Kandungan
Diposting oleh
Muhammad Yusuf
| Senin, 31 Oktober 2011 at 07.49
0
komentar
Labels :
Kelola Balita
Di zaman modern seperti saat ini, sedikit dari orang tua yang
mengerti akan perkembangan buah hatinya. Terlebih lagi, kini banyak ibu rumah
tangga yang bekerja di kantor hingga larut malam. Pengasuhan anak yang
diserahkan pada para pembantu rumah tangga, malah sudah dianggap lazim.
Tidak salah memang jika keadaannya seperti itu. Para orang tua juga bekerja demi anak mereka. Namun secara tidak langsung, anak justru dididik dengan mental seorang pembantu rumah tangga. Hal tersebut tidak banyak disadari oleh para ibu rumah tangga bahwa sesungguhnya tindakan itu berpengaruh dengan proses pematangan otak anak.
"Indonesia mempunyai konsep manusia yang unggul, dimana sejak dalam usia kandungan 5 bulan yang kemudian setelah lahir akan distimulasi pada masa-masagolden age period yakni umur 2-5 tahun. Kalau itu tidak ditangani, bangsa kita akan jadi apa? Terlebih konsep pengembangan otak anak berkembang pada masa-masa itu," ungkap dr. Gunawan Bambang Dwiyanto, dokter spesialis syaraf.
dr. Bambang menambahkan otak anak yang baru dirangsang setelah umur 5 tahun itu justru sudah terlambat. Dengan memaksimalkan perkembangan otak anak sedari usia dini mampu menjadikan anak cerdas.
"Nanti yang muncul malah kita akan banyak mengekspor tenaga-tenaga kerja, seperti pembantu rumah tangga atau budak dan kita ini bukannya mengekspor manajer atau leader," tambahnya.
"Hal ini tidak boleh dibiarkan dan sekarang kita harus perbaiki kondisi ini. Kita harus pikirkan 20 tahun kedepan. Jadi, pusat intelegensia ini menyiapkan manusia-manusia untuk menjadi pemimpin bangsa yang memilki akhlak mulia, arif bijaksana, dan pandai. Ini tidak boleh terbalik urutannya," tutupnya, saat ditemui dalam acara internal MRA Group Kamis malam (27/10).
(Ghiboo)
Tidak salah memang jika keadaannya seperti itu. Para orang tua juga bekerja demi anak mereka. Namun secara tidak langsung, anak justru dididik dengan mental seorang pembantu rumah tangga. Hal tersebut tidak banyak disadari oleh para ibu rumah tangga bahwa sesungguhnya tindakan itu berpengaruh dengan proses pematangan otak anak.
"Indonesia mempunyai konsep manusia yang unggul, dimana sejak dalam usia kandungan 5 bulan yang kemudian setelah lahir akan distimulasi pada masa-masagolden age period yakni umur 2-5 tahun. Kalau itu tidak ditangani, bangsa kita akan jadi apa? Terlebih konsep pengembangan otak anak berkembang pada masa-masa itu," ungkap dr. Gunawan Bambang Dwiyanto, dokter spesialis syaraf.
dr. Bambang menambahkan otak anak yang baru dirangsang setelah umur 5 tahun itu justru sudah terlambat. Dengan memaksimalkan perkembangan otak anak sedari usia dini mampu menjadikan anak cerdas.
"Nanti yang muncul malah kita akan banyak mengekspor tenaga-tenaga kerja, seperti pembantu rumah tangga atau budak dan kita ini bukannya mengekspor manajer atau leader," tambahnya.
"Hal ini tidak boleh dibiarkan dan sekarang kita harus perbaiki kondisi ini. Kita harus pikirkan 20 tahun kedepan. Jadi, pusat intelegensia ini menyiapkan manusia-manusia untuk menjadi pemimpin bangsa yang memilki akhlak mulia, arif bijaksana, dan pandai. Ini tidak boleh terbalik urutannya," tutupnya, saat ditemui dalam acara internal MRA Group Kamis malam (27/10).
(Ghiboo)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)