GURU DAN PEMBELAJARAN PAKEM
Diposting oleh
Muhammad Yusuf
| Rabu, 28 September 2011 at 06.08
0
komentar
Labels :
Kelola Pembelajaran
Berbicara
tentang pembelajaran, tidak terlepas dari proses interaksi antara guru dan
peserta didik. Karena dalam proses belajar mengajar (PBM),secara otomatis
melibatkan antara guru dan siswa, baik secara langsung atau tidak langsung.
Para siswa dan guru terlibat langsung dalam PBM yang berlangsung didalam
ruangan kelas. Secara tidak langsung, guru hanya memberikan sejumlah
tugas/materi. Murid melaksanakan tugas sendiri atau dengan berkelompok seperti
membuat PR (Pekerjaan Rumah).
Seiring
perkembangan zaman, di era globalisasi teknologi komunikasi yang sedang
bergulir, berekses (berdampak) pula pada dunia pendidikan.Para guru semakin
ditantang oleh kecepatan para siswa memperoleh informasi dan pengetahuan dari
luar guru. Para siswa berharap ada yang harus berubah dari model PBM yang
selama ini dilakoni guru di depan kelas.
Realitas
yang ada sekarang, kualitas pendidikan di Indonesia sangat rendah.
Rendahnya kulitas pendidikan tersebut tidak terlepas dari rendahnya kualitas
guru dalam memberikan pelayanan PBM di sekolah. Sudah saatnya kepada semua
pihak yang berkompeten didunia pendidikan, terutama guru untuk memikirkan
bagaimana seharusnya menerapkan teknik-teknik jitu untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia yang dibarengi dengan peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) yang handal.
Pemerintah
dan jajaran yang terkait dengan dunia pendidikan harus mengubahparadigma
pendidikan tempo dulu dengan paradigma pendidikan yang berorientasi pada
teknologi informasi dan komunikasi. Sebagaimana yang diterapkan oleh
negara-negara lain yang telah lebih dahulu maju dibidang pendidikan.
Berpijak
dari hal diatas, pemerintah sekarang harus telah menerapkan disemua
jenjang pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar (SD) modelmodel pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan. Seharusnya model pembelajaran PAKEM
(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) yang diakselerasikan
atau diselarakan dengan pendidikan bernuansa Islami yang menyeimbangkan antara
IPTEK dan IMTAQ sudah merata di setiap sekolah.
Pembelajaran
PAKEM akan sangat membantu guru dalam pembelajaran yang dijalannya. Karena
kalau kita berbicara tentang pembelajaran PAKEM, tidak terlepas dari peran guru
sebagai motivator dalam memberikan dorongan semangat kepada peserta didiknya.
Karena dalam pembelajaran PAKEM, disini peserta didik lebih aktif dari gurunya.
Guru hanya memberi pengarahan dan tuntunan saja, selebihnya murid yang bekerja
menyelesaikannya.
Pembelajaran
PAKEM selalu harus tersedia media pembelajaran. Walaupun alat peraga sederhana,
terjadi interaksi timbal balik antar guru dan siswa. Siswa lebih dominan aktif
dalam pembelajaran dan adanya manfaat atau kesan khususnya bagi siswa setelah
mengikuti pelajaran tersebut. Adapun tujuan dari pembelajaran PAKEM itu sendiri
adalah agar pembelajaran tidak fakum, monoton, dan siswa lebih termotivasi
dalam belajar. Di sini, guru dituntut untuk juga kreatif dalam mencari media
pembelajaran.
Pelaksanaan
PAKEM secara merata, sesuai dengan undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan
Nasional). Salah satunya dijelaskan agar di sekolah-sekolah harus diterapkan
sistem pembelajaran PAKEM. Ini merupakan suatu hal yang tidak boleh
ditawar-tawar lagi. Memang, sudah saatnya kita mengubah paradigma mengajar
tempo dulu dengan teknik mengajar zaman sekarang. Di era yang penuh kompetensi
ilmu, kalau kita tidak mau membuat persaingan selamanya kita akan ketinggalan
terus. Semoga dengan pembelajaran PAKEM ini, kita berharap kedepan kualitas
pendididkan Indonesia dapat setara dengan kualitas pendidikan di negara-negara
orang lain. Sehingga terciptalah insan-insan intelektual yang mampu menjawab
tantangan zaman. Amin!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)