Tiga Perilaku Pemicu Stres Lelaki
Diposting oleh
Muhammad Yusuf
| Minggu, 18 September 2011 at 00.12
0
komentar
Labels :
Kelola Gaya Hidup
DI balik ketangguhannya, lelaki juga bisa merasa stres ketika berhadapan dengan situasi tertentu yang menekan. Dalam hal ini, persoalan dengan lawan jenis tak jarang menjadi penyebabnya.
Sebuah studi baru dari Purdue University seperti dikutip situs cosmopolitan.com menunjukkan, ketika lelaki merasa diperlakukan tidak adil, mereka cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih banyak dibandingkan perempuan. Menurut para peneliti, ketika diperlakukan secara buruk dan tertekan, lelaki berpaling kepada makanan untuk kenyamanan.
Nah, berikut ini adalah sejumlah hal yang mungkin dilakukan perempuan hingga menyebabkan kecemasan seorang lelaki:
Menyimpan dendam
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Psychological Science, orang-orang yang pulih dari pertengkaran dengan pasangannya melaporkan tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi. Namun, ketika Anda mengungkit-ungkit kembali masalah tersebut setelah pertengkaran berakhir,
pasangan Anda akan merasa tidak bahagia dalam hubungan.
Ketika bertengkar, jangan membawa-bawa isu lama atau mengaitkan perilaku tertentu dengan satu atau dua insiden lain yang terkait. Sebaliknya, batasi argumen hanya dalam konteks permasalahan yang sedang dihadapi.
Menjatuhkan ultimatum
Bertengkar dengan pasangan memang tak pernah menyenangkan. Tapi, menggunakan cara-cara 'kotor' saat beradu argumen akan kian membuatnya 'gila.' Para peneliti dari Baylor University menemukan, cara seseorang merasakan emosi pasangannya selama bertengkar memengaruhi perasaan pasangannya itu.
Ketika Anda berusaha menegaskan kekuasaan, misalnya dengan menunjukkan sikap permusuhan, kritis, menyalahkan, atau mengendalikan, lelaki menilai hal itu sebagai sebuah ancaman yang memicu stres. Menjatuhkan ultimatum adalah contoh utama dari upaya Anda untuk mencoba mendominasi hubungan.
Alih-alih memberikan perintah, lebih baik jelaskan kepada pasangan bagaimana tindakan tertentu yang dilakukannya memengaruhi Anda.
Mendiamkan pasangan
Penelitian yang sama dari Baylor University menemukan bahwa orang merasa marah ketika pasangannya bersikap jauh dan dingin. Bersikap kaku bak ratu es akan membuat pasangan merasa diabaikan, yang menjadi sumber lain dari stres.
Jika Anda adalah tipe orang yang memerlukan waktu untuk menjernihkan pikiran sebelum berbicara serius, katakan sejujurnya hal itu kepada pasangan. Berikan dia jangka waktu tertentu sampai Anda merasa siap untuk membicarakan isu yang dihadapi. (mediaindonesia.com)
Sebuah studi baru dari Purdue University seperti dikutip situs cosmopolitan.com menunjukkan, ketika lelaki merasa diperlakukan tidak adil, mereka cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih banyak dibandingkan perempuan. Menurut para peneliti, ketika diperlakukan secara buruk dan tertekan, lelaki berpaling kepada makanan untuk kenyamanan.
Nah, berikut ini adalah sejumlah hal yang mungkin dilakukan perempuan hingga menyebabkan kecemasan seorang lelaki:
Menyimpan dendam
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Psychological Science, orang-orang yang pulih dari pertengkaran dengan pasangannya melaporkan tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi. Namun, ketika Anda mengungkit-ungkit kembali masalah tersebut setelah pertengkaran berakhir,
pasangan Anda akan merasa tidak bahagia dalam hubungan.
Ketika bertengkar, jangan membawa-bawa isu lama atau mengaitkan perilaku tertentu dengan satu atau dua insiden lain yang terkait. Sebaliknya, batasi argumen hanya dalam konteks permasalahan yang sedang dihadapi.
Menjatuhkan ultimatum
Bertengkar dengan pasangan memang tak pernah menyenangkan. Tapi, menggunakan cara-cara 'kotor' saat beradu argumen akan kian membuatnya 'gila.' Para peneliti dari Baylor University menemukan, cara seseorang merasakan emosi pasangannya selama bertengkar memengaruhi perasaan pasangannya itu.
Ketika Anda berusaha menegaskan kekuasaan, misalnya dengan menunjukkan sikap permusuhan, kritis, menyalahkan, atau mengendalikan, lelaki menilai hal itu sebagai sebuah ancaman yang memicu stres. Menjatuhkan ultimatum adalah contoh utama dari upaya Anda untuk mencoba mendominasi hubungan.
Alih-alih memberikan perintah, lebih baik jelaskan kepada pasangan bagaimana tindakan tertentu yang dilakukannya memengaruhi Anda.
Mendiamkan pasangan
Penelitian yang sama dari Baylor University menemukan bahwa orang merasa marah ketika pasangannya bersikap jauh dan dingin. Bersikap kaku bak ratu es akan membuat pasangan merasa diabaikan, yang menjadi sumber lain dari stres.
Jika Anda adalah tipe orang yang memerlukan waktu untuk menjernihkan pikiran sebelum berbicara serius, katakan sejujurnya hal itu kepada pasangan. Berikan dia jangka waktu tertentu sampai Anda merasa siap untuk membicarakan isu yang dihadapi. (mediaindonesia.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)