Rokok Kretek Diusulkan Jadi Warisan Dunia

Forum Masyarakat Industri Rokok Indonesia mendesak kepada pemerintah untuk segera mengusulkan rokok kretek menjadi warisan dunia asli Indonesia. Usulan ini diperlukan untuk menjaga keaslian rokok kretek yang saat ini mulai banyak dilirik penikmat rokok dunia.
"Kretek warisan leluhur asli Indonesia, pemerintah harus segera mematenkan kretek sebagai warisan asli Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Forum Masyarakat Industri Rokok Indonesia Jawa Timur, Wahyu Hidayat, Senin, 6 Juni 2011.
Pemerintah, tambah dia, setidaknya bisa mengulangi sukses batik yang saat ini sudah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural organization (UNESCO) sebagai warisan dunia asli Indonesia.
Masyarakat pecinta kretek, kata dia, beberapa kali telah mendesak pemerintah untuk segera mematenkan Kretek. Hanya saja dengan alasan kesehatan, pemerintah hingga saat ini tak kunjung menindaklanjuti usulan itu.
Padahal, selain mengandung unsur budaya asli Indonesia, rokok kretek telah membangkitkan perekonomian masyarakat, khususnya bagi para petani cengkeh, tembakau, serta pelinting rokok. "Bikin rokok lintingan tangan hanya ada di Indonesia, di luar negeri rokok dilinting pakai mesin, tapi di Indonesia kita masih pertahankan ini," imbuh dia.
Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur Samsul Arifin membenarkan pihaknya beberapa kali didesak para pecinta kretek untuk membantu mengusulkan kretek jadi warisan dunia asli Indonesia. "Kita setuju saja, tapi soal rokok ini kan rumit," kata Samsul.
Saat batik diusulkan ke UNESCO, seluruh pemerintah daerah saat itu kompak dan memerintahkan seluruh PNS yang ada untuk menggunakan batik tiap hari Kamis dan Jumat. "Syaratnya (untuk diakui UNESCO) 75 persen warga Indonensia harus pakai batik, tapi kalau kretek ini masak kita kampanyekan warga untuk merokok?" imbuh Samsul.

0 komentar:

Posting Komentar