Cara Mengajari Balita Mengelola Emosi
Diposting oleh
Muhammad Yusuf
| Minggu, 14 Agustus 2011 at 05.49
0
komentar
Labels :
Kelola Balita
ANAK masih sulit membedakan antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan orang lain. Hal tersebut yang menjadikan anak masih belum bisa mengelola emosinya.
Berikut beberapa tip untuk mengelola emosi anak : Sebelum mengelola emosi anak, orangtua juga harus pintar mengendalikan emosinya sendiri. Pengendalian emosi orangtua juga penting dilakukan agar orang tua bisa lebih tenang dalam menghadapi anak yang sedang emosi, marah misalnya. Sebab, saat anak emosi, anak tersebut biasanya tidak akan bisa menerima alasan atau bujukan.
Tetapi justru apa pun yang Anda lakukan akan direspons negatif oleh anak sehingga yang terjadi bisa saja perang emosi. Tenangkan anak, terutama saat marah atau tidak senang, dengan memeluk hangat, lembut tetapi erat, intonasi yang ritmis, dan kontak mata yang hangat.
Jangan tegang atau khawatir karena hal tersebut akan dirasakan olehnya dan semakin membuatnya tidak tenang Mengajarkan kecerdasan emosi adalah dengan sering menyebutkan berbagai jenis emosi kepada anak.
Misalnya anak sedang cemberut, maka sebagai orangtua kita dapat menegaskan situasi emosi tersebut kepada anak, misalnya dengan menanyakan kenapa anak cemberut. ”Bacalah” dan beri respons terhadap sinyal emosi anak, ada saat dia membutuhkan kedekatan namun ada juga saat dia ingin menjadi lebih asertif dan mandiri. Ikuti apa yang diinginkannya, jangan memaksakan ”agenda” kita.
Tunjukkan kegembiraan, antusiasme, dan gairah dalam berinteraksi Jika anak sering dilatih sejak dini untuk peka dalam mengenali emosi, maka semakin dewasa akan semakin mudah mengenali emosi sehingga dapat menyesuaikan sikapnya dengan situasi emosi yang ada.
Berikut beberapa tip untuk mengelola emosi anak : Sebelum mengelola emosi anak, orangtua juga harus pintar mengendalikan emosinya sendiri. Pengendalian emosi orangtua juga penting dilakukan agar orang tua bisa lebih tenang dalam menghadapi anak yang sedang emosi, marah misalnya. Sebab, saat anak emosi, anak tersebut biasanya tidak akan bisa menerima alasan atau bujukan.
Tetapi justru apa pun yang Anda lakukan akan direspons negatif oleh anak sehingga yang terjadi bisa saja perang emosi. Tenangkan anak, terutama saat marah atau tidak senang, dengan memeluk hangat, lembut tetapi erat, intonasi yang ritmis, dan kontak mata yang hangat.
Jangan tegang atau khawatir karena hal tersebut akan dirasakan olehnya dan semakin membuatnya tidak tenang Mengajarkan kecerdasan emosi adalah dengan sering menyebutkan berbagai jenis emosi kepada anak.
Misalnya anak sedang cemberut, maka sebagai orangtua kita dapat menegaskan situasi emosi tersebut kepada anak, misalnya dengan menanyakan kenapa anak cemberut. ”Bacalah” dan beri respons terhadap sinyal emosi anak, ada saat dia membutuhkan kedekatan namun ada juga saat dia ingin menjadi lebih asertif dan mandiri. Ikuti apa yang diinginkannya, jangan memaksakan ”agenda” kita.
Tunjukkan kegembiraan, antusiasme, dan gairah dalam berinteraksi Jika anak sering dilatih sejak dini untuk peka dalam mengenali emosi, maka semakin dewasa akan semakin mudah mengenali emosi sehingga dapat menyesuaikan sikapnya dengan situasi emosi yang ada.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)