Jangan Terjebak Figur
Diposting oleh
Muhammad Yusuf
| Jumat, 05 Agustus 2011 at 19.40
0
komentar
Labels :
Kelola Politik
Masyarakat diharapkan tidak terjebak pada figur-figur yang ramai dimunculkan untuk dicalonkan sebagai presiden pada Pemilu 2014. Semua pemberitaan itu bisa membuat kita lupa pada agenda lebih penting, yaitu mendorong perbaikan dari kehidupan bangsa yang masih dibelit berbagai krisis.
Harapan itu disampaikan Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Stefanus Gusma, di Jakarta, Sabtu (6/8/2011). Dia menanggapi maraknya wacana pencalonan figur-figur tertentu untuk maju dalam Pemilu presiden tahun 2014 nanti. Salah satu yang ramai dibicarakan adalah mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang diusung Partai Serikat Rakyat Independen (SRI).
"Masyarakat jangan terjebak dengan pemberitaan calon presiden tahun 2014 yang sedang santer di media. Banyak hal yang lebih penting daripada sekedar membahas Sri Mulyani, yang saat ini sedang di citrakan dan ditokohkan," katanya.
Stefanus Gusma mengingatkan, masih banyak persoalan bangsa yang perlu mendapat perhatian dan jalan keluar. Sebut saja, antara lain, kasus kekerasan di Papua, kasus pengibaran bendera Malaysia di perbatasan Kalimantan Barat, naiknya harga bahan pokok, protes petani soal impor garam, kemiskinan yang semakin akut, pemberantasan korupsi, serta mafia pemilu yang tak kunjung selesai.
Semua kasus itu membuat bangsa ini terus dirundung kesulitan, dan masyarakat juga merasakannya dalam kehidupan nyata sehari-hari. Namun, pemerintah di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat ini tidak lagi peka untuk menangani berbagai masalah itu dengan serius. Karena itu, segenap elemen masyarakat perlu membangun semangat dan kesadaran krisis dengan terus mengungkapkan fakta-fakta kehancuran bangsa. Kita juga perlu untuk terus mendesak pemerintah agar menuntaskan berbagai kasus itu.
"Kita membutuhkan perubahan seluruh tatanan bangsa agar menjadi lebih baik. Perubahan itu harus radikal dan tidak bisa ditunda lagi," katanya.(kompas.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)