Mendidik Balita Agar Aktif Secara Sosial
Diposting oleh
Muhammad Yusuf
| Minggu, 14 Agustus 2011 at 06.23
0
komentar
Labels :
Kelola Balita
Sebentar lagi balita Anda akan memasuki pre-school dan merasakan pengalaman bersekolah untuk pertama kalinya. Dia akan memulai untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya, bukan hanya dengan anggota keluarganya. Karena itu Anda perlu mengetahui cara mendidiknya agar ia pun aktif secara sosial.
Seorang anak balita tidak mampu bersosialisasi seperti kita yang sudah dewasa. Di usia yang sangat dini ini, sebagian besar anak belum mempunyai empati yang cukup untuknya bermain secara harmonis di dalam grup. Bagi kebanyakan balita, satu hal yang paling penting baginya adalah dirinya sendiri. Ditambah lagi, balita masih belum mengerti dengan jelas mengenai hal yang benar dan salah, belum bisa bersopan-santun dan pada dasarnya belum bisa mengendalikan diri.
Tetapi, untuk beberapa tahun ke depan, ia dapat belajar untuk berbagi dan bekerjasama, belajar peka akan perasaan orang lain, menyelesaikan pertengkaran dengan kata-kata dan bukan dengan perilaku yang agresif, pendeknya, mereka akan mampu untuk berteman. Anda bisa membantu mereka mencapai titik ini dengan melakukan hal-hal berikut ini:
- Mengajarkan rasa percaya diri. Anak-anak harus menyukai dirinya sendiri sebelum mereka dapat membuka diri kepada orang lain.
- Berteman dengan balita Anda. Kesempatan pertama balita Anda untuk berteman adalah dengan orang tuanya. Di setiap saat Anda bersamanya, ingatlah untuk mencontohkan perilaku sosial yang benar. Ajarkan ia untuk berbagi, ajarkan ia untuk berkata, “Boleh tidak?” bila ia hendak melakukan atau mengambil sesuatu, ajarkan ia untuk berterima kasih, Mengobrollah dengan dia dan siapkan ia untuk beradaptasi dengan situasi sosial yang akan ia hadapi di kemudian hari.
- Bermain dengan anak lain. Lebih mudah bagi kebanyakan balita untuk bersosialisasi dengan hanya satu orang anak lain. Anda bisa mengatur agar si Kecil bisa bermain dengan anak teman Anda, atau sepupunya, terutama bila anak Anda mempunyai kesulitan bergaul dengan grup yang besar. Tetapi, jangan memaksanya untuk bergaul bila ia belum siap; selain tidak adil untuknya, hal ini juga bisa menyebabkan ia untuk berotak.
- Ajarkan permainan secara grup. Ada beberapa aktivitas yang mendukung kebersamaan dibanding individualisistis, seperti permainan petak umpet, membangun balok, permainan bola, dan permainan lain yang mengharuskan anak-anak untuk bergiliran dan memberikan pengalaman yang mereka butuhkan untuk memupuk persahabatan.
- Bersikap netral dan awasi dia dari dekat. Karena balita masih seringkali tidak bisa ditebak dan emosional, saat ia mulai bergaul, Anda perlu mengawasinya. Anda tidak perlu terlibat dalam pergaulannya tetapi Anda harus menjaga bila tiba-tiba terjadi konflik. Anda juga harus bisa bersikap netral dan tidak selalu memihak anak Anda.
- Terima gaya bergaul anak Anda. Setiap balita, seperti juga orang dewasa, mempunyai pendekatan yang tersendiri dalam bergaul. Ada yang lebih senang bermain dengan grup besar, ada yang lebih senang bergaul dengan satu-dua teman saja. Tetapi ada juga yang cuma lebih senang mengamati dari jauh dan tidak mencoba bergaul dekat. Semuanya tidak apa-apa.
- Berikan banyak kesempatan untuk berlatih. Anak-anak yang memulai pergaulan pada umur yang lebih awal (berasal dari keluarga besar, biasa bermain dengan anak tetangga, dsb) akan lebih mudah untuk bersosialisasi. Bila anak Anda belum mempunyai pengalaman ini, Anda bisa mengaturkan grup bermain baginya, atau Anda juga bisa membiasakan dia bermain dengan sepupu-sepupunya terlebih dahulu.
Jangan memaksa. Bila Anda memaksanya untuk bersosialisasi, Anda tidak membantunya untuk berteman, sebaliknya ini bisa membuat ia menjadi anti sosial. Seiring dengan waktu, anak Anda akan mengerti sendiri bahwa bermain dengan teman sebayanya adalah sangat menyenangkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)